Kerajaan Mataram Kuno Dinasti Sanjaya Abad VIII M
- Kehidupan Politik
Dinasti Sanjaya didirikan oleh Rakai Sanjaya Sang Ratu Mataram, hal ini didapat dari prasasti Canggal ( 732 M ). Raja yang memerintah setelah Sanjaya dapat diketahui melalui prasasti kalasan (788 M ) dan Prasasti Kedu (907 M) yaitu Rakai Panangkaran. Berdasarkan dua prasati ini, dapat disimpulkan bahwa Dinasti Sailendra dari Sumatera menguasai Jawa pada masa Rakai Panangkaran dan menjadikan raja-raja dari Dinasti Sanjaya menjadi raja bawahan. Meskipun Dinasti Sailendra berkuasa, agama Hindu masih tetap diperbolehkan sehingga terdapat hubungan yang harmonis antara penganut agama Budha dengan Hindu di Mataram.
Raja-raja yang memerintah setelah rakai panangkaran berdasarkan prasasti kedu yaitu rakai panunggalan, rakai warak, rakai gerung. Pemerintahaan raja-raja tersebut tidak dapat diketahui secara jelas karena tidak ada prasasti yang membahas pemerintahaan raja-raja tersebut. Pemerintahaan dinasti Sanjaya mulai terlihat kembali pada masa Rakai Pikatan. Rakai Pikatan memiliki kenginan untuk menyatukan dua dinasti di kerajaan Mataram Kuno, usaha yang dilakukanya melalui politik perkawinan dengan menikahi Pramudhawardhani yang merupakan keturunan dari dinasti Sailendra.
Pada masa Rakai Kayuwangi dan Rakai Watuhumalang, gaya pemerintahaan tidak dapat dilihat karena bukti yang ada hanya menceritakan pengembangan agama. Pemerintahaan Dinasti Sanjaya dapat berkembang kembali pada masa Dyah Balitung. Pada masa pemerintahaanya, wilayah Mataram semakin luas yaitu sampai menguasai Jawa Timur. Kesejahteraan rakyat meningkat dan keamanan rakyat terjamin. Pada masa pemerintahaan Dyah Balitung terdapat tiga jenis pejabat kerajaan yaitu rakryan i hino, rakryan i halu, rakryan i sirikan.
- Kehidupan Ekonomi
Kehidupan rakyat di kerajaan menekankan bidang pertanian atau agraris. Hal ini dikarenakan wilayah Mataram Kuno terdapat di pedalaman, sehingga tidak cocok untuk dikembangan perdagangan. Tanah yang ada diwilayah ini sangat subur.
- Kehidupan Budaya
Dinasti Sanjaya dalam bidang budaya berhasil mengembangkan kebudayaan yang bercorak Hindu. Hasil kebudayaanya, yaitu Candi Hindu yang terdapat di Jawa Tengah Utara. Dengan ciri :Pintu masuk candi Hindu biasa terdapat kepala kala yang dilengkapi dengan rahang bawah, Candi-candi Hindu cenderung lebih ramping, Candi Hindu biasanya berbentuk kelompok beberapa candi dan candi utama berada di belakang candi perwara seperti Candi Prambanan., Candi Hindu biasanya memiliki arca dewi trimurti, Pada puncak Candi Hindu terdapat bentuk ratna, Candi Hindu memiliki 3 struktur bagunan, yakni Bhurloka, Bhuvarloka, dan, Svarloka, Candi Hindu biasanya merupakan tempat pemakaman raja dan tempat penyembahan kepada dewa-dewa. Candi-Candi tersebut, diantaranya Kompleks Candi Pandawa Lima di Dieng, Candi Prambanan dibangun Rakai Pikatan, Candi Ratu Boko, dan Candi Gedung Songo.
- Keruntuhan Dinasti Sanjaya
Dinasti Sanjaya diperkiraka mengalami keruntuhan setelah pemerintahaan Rakai Wawa. Keruntuhan itu terjadi karena Rakai Wawa tidak memiliki penerus tahta kerjaan, sehingga Mpu Sindok sebagai perdana menteri memutuskan memindahkan pusat kekuasaan ke Jawa Timur akibat kehawatiran penyerbuan oleh Kerajaan Sriwijaya pada tahun 929 M . Ternyata Mpu Sinduk mendirikan Dinasti baru yaitu Dinasti Isya di Jawa Timur.
Komentar
Posting Komentar