Pembentukan Organisasi Semi Militer dan Militer

Organisasi semi militer Jepang adalah organisasi yang tidak dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer, namun lebih bersifat ke keamanan dan ketertiban serta kecenderungan untuk kesejahteraan rakyat. Pelatihan dibidang kemiliteran tetap ada, namun tidak begitu ditekankan. Organisasi Semi militer sebenarnya diperuntukan sebagai pasukan cadangan yang dibentuk oleh Jepang dalam perang Asia Timur Raya ( Asia Pasifik/PD II ).

Ø Seinendan ( Barisan Pemuda ) Didirikan pada bulan Maret 1943

Seinendan (Korps Pemuda) adalah organisasi yang dibentuk Jepang dengan beranggotakan para pemuda berusia 14-22 tahun dari seluruh Jawa. Tujuan dibentuknya Seinendan untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan wilayahnya  dengan kekuatan sendiri. Namun dibalik itu, ada tujuan lain dengan dibentuknya Seinendan ini. Jepang melatih para pemuda Indonesia juga dimaksudkan untuk memperoleh tenaga cadangan dari pemuda guna memenangkan peperangan Asia Timur Raya melawan Sekutu. Seinendan difungsikan sebagai barisan cadangan yang mengamankan barisan belakang ketika terjadi perang. Mulanya, Seinendan hanya memiliki anggota 3.500 orang dari pulau Jawa. Namun, sampai masa penjajahan habis, tercatat terdapat 500.000 orang Pemuda yang menjadi bagian dari organisasi tersebut. Adapun tokoh perjuangan Indonesia yang pernah menjadi anggota Seinendan antara lain, Latif Hendraningrat dan Sukarni.

Anggota Seinendan

Ø Fujinkai ( Himpunan Perempuan ) Didirikan pada bulan November 1943

Fujinkai (Himpunan  Wanita) adalah organisasi semi militer Jepang yang beranggotakan para wanita. Pembentukan organisasi ini di prakarsai oleh para istri pegawai daerah dan diketuai oleh isteri-istri kepala daerah tersebut. Untuk anggota dari Fujinkai itu sendiri minimal harus berusia 15 tahun sampai 20 tahun. Tugas utama Fujinkai ini yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pendidikan dan kursus-kursus.  Saat situasi semakin memanas, Fujinkai dilatih militer sederhana, bahkan pada tahun 1944 dibentuk “Pasukan Srikandi” guna membantu perang melawan Sekutu.

Anggota Fujinkai

Ø Suishintai ( Barisan Pelopor ) Didirikan pada bulan November 1944

Pembentukan Suishintai dilatarbelakangi dari keputusan rapat Chuo-Sangi-In (Dewan Pertimbangan Pusat). Dalam rapat tersebut, salah satu keputusan yang didapat yaitu merumuskan cara untuk memenuhi kewajiban dan membangun persaudaraan dalam rangka mempertahankan tanah airnya dari serangan musuh. organisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga siap untuk membantu Jepang dalam mempertahankan Indonesia. Suishintai juga mengadakan pelatihan militer bagi para pemuda, walaupun menggunakan peralatan sederhana (seperti bambu runcing dan senapan kayu). Organisasi semimiliter ini juga tergolong unik karena pemimpinnya adalah seorang nasionalis, yaitu Ir. Soekarno. Karena berada dibawah pemimpin nasionalis, organisasi Suishintai berkembang dengan pesat. Organisasi semi militer ini dapat mengobarkan semangat nasionalisme dan rasa persaudaraan di Indonesia

Anggota Suishintai

Ø Keibodan ( Barisan Pembantu Polisi ) Dibentuk pada bulan April 1943

Keibodan (Korps Kewaspadaan) adalah organisasi semimiliter yang anggotanya adalah pemuda . Keibodan dibentuk untuk menjadi pembatu polisi dengan tugas menjaga lalu lintas dan menjaga keamanan di desa-desa. Mulanya, Jepang merekrut pemuda berusia 20-35 tahun untuk bergabung dalam organisasi ini. Namun, seiring berjalannya waktu diubah menjadi pemuda berusia 25-35 tahun. Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar diterima dalam Keibodan adalah memiliki badan yang sehat serta berperilaku baik. Pada masa itu, jumlah anggota yang tergabung dalam Keibodan kira-kira lebih dari satu juta pemuda.
Anggota Keibodan sedang berlatih
Organisasi Militer
Organisasi militer Jepang adalah organisasi yang dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer guna mempertahankan wilayah Indonesia, misalnya prajurit tentara. Dalam organisasi ini, pelatihan kemiliteran sangat ditekankan.
  • HEIHO
Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertahanan militer, baik di Angkatan Darat maupun di Angkatan Laut. Heiho dibentuk pada bulan September 1942 atas instruksi dari Markas Besar Angkatan Darat Jepang. Tujuan didirikannya Heiho yakni sebagai pembantu kesatuan angkatan perang dan dimasukkan sebagai bagian dari tentara Jepang. Adapun kegiatannya yaitu :Membangun pertahanan, menjaga kamp pertahanan, membantu tentara Jepang dalam peperangan. Organisasi ini memang dikhususkan untuk bidang kemiliteran sehingga jauh lebih terlatih dibanding organisasi-organisasi lainnya. Heiho sendiri juga dibagi menjadi beberapa bagian, baik di angkatan darat, angkatan laut maupun bagian kepolisian.  Heiho juga memanfaatkan pasukannya sebagai tenaga kasar yang dibutuhkan dalam peperangan, contohnya memelihara berbagai senjata perang dan memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke atas truk. Syarat-syarat untuk menjadi anggota HEIHO :usia antara 18 sampai 25 tahun, berpendidikan minimal sekolah dasar. Dalam kontribusinya melawan Pasukan Sekutu, Heiho berperang sampai ke Morotai, Burma, dan beberapa daerah lain. 
  • PETA
Peta dibentuk atas usulan tokoh bernama Gatot Mangkoepradja yang mengirimkan surat kepada Gunseikan (pemimpin militer tertinggi Jepang) di Jakarta. Isi surat tersebut adalah memohon dibentuknya pasukan para pemuda lokal untuk membela tanah air dari serangan Pasukan Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya.
PETA (Pembela Tanah Air) adalah organisasi militer yang dibentuk Jepang dengan tujuan menambah kesatuan tentara guna memperkuat organisasi sebelumnya, yaitu Heiho. Walaupun Jepang semakin terdesak karena perang melawan Sekutu, Jepang tetap berusaha mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu. Karena Heiho dipandang belum memadai, maka dibentuklah suatu organisasi militer yang dinamai PETA (Pembela Tanah Air. PETA didirikan secara resmi pada tanggal 3 Oktober 1943 Pembentukan ini berdasar kepada Maklumat Osamu Seirei No.44 yang berisi pengaturan terkait pembentukan organisasi militer bernama Peta .Anggota PETA yang bergabung berasal dari berbagai elemen masyarakat. Karena kedudukannya yang bebas (fleksibel) dalam struktur organisasi Jepang, PETA diperbolehkan untuk melakukan perpangkatan sehingga ada orang Indonesia yang menjadi seorang perwira.Peta memiliki beberapa keunggulan yaitu muda, kuat dan energik. Hal ini senada dengan salah satu syarat menjadi Peta adalah berumur muda dan memiliki hubungan yang baik terhadap atasan. Peta dididik untuk anti terhadap Barat sebagai rasa nasionalisme. Organisasi ini berbeda dengan Heiho yang ikut berperang ke banyak daerah medan pertempuran. Peta bertugas sebagai pasukan pertahanan rakyat apabila sekutu menyerang dalam Perang Asia Timur Raya. Adapun tokoh-tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar diantaranya yaitu, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintahaan Sipil Jepang di Indonesia

Pengertian Sejarah