Menurut Kuntowijaya, konsep waktu dalam Sejarah mencakup empat hal, yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan Perubaha
Perkembangan
Sejarah melihat dan mencatat peristiwa yang menunjukan terjadinya perubahan dalam masyarakat dari satu bentuk ke bentuk lain yang lebih kompleks. Salah satu contoh dari perkembangan terlihat dari penggunaan Kapak pada masa Pra aksara.
Kesinambungan
adalah suatu kondisi yang terkadang tidak melahirkan kondisi baru, tetapi tetap diwariskan atau diteruskan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat. contoh seperti pergantian raja dalam kerajaan Islam dari awal sampai sekarang masih berdasarkan garis keturunan
Pengulangan
adalah fenomena yang pernah terjadi sebelumnya terulang kembali pada masa sesudahnya atau masa sekarang, jadi pengulangan bukan berarti peristiwanya yang berulang tetapu fenomenanya atau polanya
Perubahan
adala ketika masyarakat membentuk praktik yang baru dan berbeda sama sekali dengan praktik sebelumnya. Hal ini terjadi karena praktik lama dinilai tidak memadai lagi untuk menunjang kemajuan dan tata kehidupan
Dalam catatan – catatan peristiwa masa lalu manusia terdapat konsep
perubahan dan keberlanjutan. Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam setiap
masyarakat maupun manusia. Cepat atau lambat, manusia atau masyarakat
akan mengalami perubahan. Perubahan
dalam masyarakat akan terus berlangsung seiring dengan perjalanan waktu. Perubahan
ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus bergerak seiring
dengan perjalanan kehidupan masyarakat dan membuat perbedaan. Perubahan dapat
terjadi secara cepat maupun lambat. Sebagai contoh peristiwa pemboman kota
Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Peristiwa tersebut
berimbas pada menyerahnya Jepang kepada sekutu. Yang dimaksud konsep perubahan
dalam contoh diatas adalah ketika Jepang di bom oleh Sekutu dalam waktu singkat
Jepang mengaku kalah dan menyerah kepada sekutu. Perubahan tersebut tergolong
singkat. Sedangkan contoh lain adalah penerapan politik etis di Hindia Belanda
yang mendorong adanya kebangkitan nasional pada awal abad XX, perubahan
tersebut tergolong perubahan lambat.
Contoh Perubahan dalam Sejarah
Konsep Keberlanjutan
Dalam mempelajari sejarah,
rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa yang berkelanjutan. Kehidupan
manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan masa lampau, sekarang dan
masa mendatang. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan
dari peristiwa lain. Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu sejarah dapat
diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan ke
masa silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini sejalan dengan Arnold J.
Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari sejarah adalah mempelajari masa
lampau, untuk membangun masa depan (to study history is to study
the past to build the future). Selain membahas manusia atau
masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep
penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah
menurut Kuntowijoyo meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan,
pengulangan dan perubahan. Adapun konsep keberlanjutan adalah kebalikan dari
konsep perubahan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Contoh
konsep keberlanjutan adalah Wangsa Syailendra berkuasa di Jawa selama sekitar
250 tahun. Konsep keberlanjutan digambarkan sebagai garis lurus hingga terjadi
perubahan yang digambarkan dengan zig – zag.
Keberlanjutan
Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan membandingkan dua
atau lebih peristiwa atau keadaan pada masa lampau. Selain itu, perbandingan
juga dapat dilakukan antara dua atau lebih peristiwa masa lalu dan peristiwa
masa kini. Contohnya, untuk mengetahui perkembangan bahasa Indonesia, kita
dapat membandingkan kebijakan pemerintah kolonial Belanda dengan pemerintah
pendudukan Jepang. Selain itu kita juga dapat membandingkan perkembangan bahasa
Indonesia pada masa kebangkitan nasional dengan masa sekarang. Periodisasi
adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah. Periode sejarah
ditentukan oleh perubahan penting. Adapaun keberlanjutan menghubungkan periode
– periode dalam sejarah. Sebagai contoh, masa kerajaan Hindu Buddha hingga masa
kerajaan Islam. Selama sejarah panjang masa Hindu Buddha disebut sebagai konsep
keberlanjutan sedangkan ketika Islam masuk dan meruntuhkan pengaruh Hindu
Buddha di Indonesia hal tersebut digambarkan sebagai konsep.
Komentar
Posting Komentar