Perluasan Pengaruh VOC

Proses berdirinya VOC

Bangsa Eropa lainnya yang datang ke pusat rempah-rempah adalah para pedagang atau pelaut Belanda. Kedatangan Belanda ke wilayah Maluku dilatarbelakangi karena ditutup nya kota Lisabon oleh Portugis, Belanda dilarang membeli rempah-rempah lagi dari Lisabon yang mengakibatkan rempah-rempah di Belanda menjadi langka. Sehingga Belanda berusaha mencari jalan sendiri kepusat rempah-rempah di dunia timur.  Cornelis De Houtman merupakan orang Belanda pertama yang memimpin pelayaran ke dunia timur. Tahun 1596, Armadanya tiba di pelabuhan Banten. Dia disana kurang diterima r masyarakat Banten karena sikap dan perilakunya yang merendahkan orang-orang Banten. Tahun 1598, Jacob Van Neck melakukan pelayaran kedua menuju pelabuhan Banten. Jacob Van Neck lebih bersikap baik dan dapat diterima oleh Masyarakat Banten, kemudian dia mleanjutkan pelayaran hingga tiba di Maluku, sehingga Jacob Van Neck menghasilkan keuntungan yang berlipat. Keuntungan yang diperoleh Jacob Van Neck ini membuat para pedagang Belanda lainnya berbondong-bondong untuk datang ke Indonesia, yang mengakibatkan banyak nya pedagang Belanda yang ada di Indonesia sehingga terjadilah persaingan antar sesama pedagang Belanda. Untuk menghindari terjadinya persingan antar sesama pedagang Belanda, seorang anggota Staten General ( Parlemen Belanda ) Johan Van Oldebarnevelt mengajukan sebuah usul yaitu penggabungan seluruh perusahaan-perusahaan dagang menjadi satu serikat dagang. Pada tanggal 20 Maret 1602 berdirilah kongsi dagang Belanda yang diberinama Verenigde Oost Indische Campagnie ( VOC ) atau Serikat Perusahan Dagang Hindia Timur di Ambon dengan modal 6.5 miliar gulden. Dimana VOC dipimpin oleh seorang Gubernur Jendral. Pieter Both adalah Gubernur Jendral pertama yang berpusat di Ambon. Pada awalnya aktifitas VOC hanya sebatas berdagang saja, tapi lama kelamaan VOC menjalankan kekuasaan seperti negara.

Latar Belakang Verenigde Oost Indische Campagnie ( VOC )

VOC didirikan guna mengatasi persaingan tidak sehat dan sekaligus mematahkan dominasi para pedagang Eropa lainnya. VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 dengan Gubernur Jendral pertama yaitu Pieter Both. Dibawah pimpinanya, kegiatan VOC di Nusantara mulai diorganisir dan monopoli perdagangan mulai diterapkan. Pada awalnya Both menentukan pusat kedudukan VOC di Ambon. Pilihan tersebut didasari atas pertimbangan bahwa dari Ambon kegiatan untuk menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku akan lebih mudah dilakukan. Pada perkembangan selanjutnya, Pieter Both memindahkan pusat kekuasaan ke Jayakarta karena beberapa hal, diantaranya : Jayakarta lebih strategis karena terletak di tengah jalur perdagngan Asia dan dari Jayakarta VOC akan lebih mudah menyingkirkan Portugis di Malaka. Untuk melaksanakan rencanya itu, Both meminta ijin kepada Pangeran Jayakarta untuk mendirikan kantor dagangan di Jayakarta.

Pieter Both
Jan Pieterszoon Coen diangkat menjadi gubernur jendral pada tahun 1619-1629, dimana saat itu EIC dan VOC sedang memperebutkan pengaruh di Jayakarta. Untuk memenangkan persaingan itu, Coen mendirkan benteng VOC di Jayakarta. Benteng tersebut diberi nama Batavia. Kemudian Coen menghasut penguasa Banten yaitu Ranamenggala untuk memecat pangeran Jayakarta dan menutup ijin berdagang EIC.  Sejak  tanggal 31 Mei 1619, VOC memperoleh hak penuh atas Jayakarta. Sejak  saat itu Jayakarta dirubah menjadi Batavia.
Jan Pieterszoon Coen
Melalui Batavia, VOC memperluas pengaruhnya ke berbagai wilayah di Nusantara. Perluasan pengaruh itu dilakukan dengan cara menjalankan politik ekonomi yaitu

    Verplichhte Leverantie

Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan oleh VOC.

     Contingenten       

Kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.

      Ektripasi

hak untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harga merosot.

     Pelayaran Hongi

pelayaran dengan menggunakan perahu kora-kora untuk mengawasi pelaksanaan perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya

     Devide et Impera

                   kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan.

         Hak Istimewa VOC

Dalam pelaksanaanya, VOC memiliki hak khusus yang diberikan oleh pemerintah Belanda layaknya VOC sebagai sebuh negara, hak itu diberi nama Hak Oktroi : monopoli, mencetak uang, memelihara angkatan perang, berperang, dan membangun benteng-benteng, memerintah wilayah yang diduduki, membantu keuangan pemerintah Belanda. 

Selain memiliki hak istimewa, VOC pun memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan kepada pemerintah Belanda yaitu : Bertanggung jawab kepada Staten General (Badan Perwakilan), Pada waktu perang harus membantu pemerintah Belanda dengan uang dan angkatan perang

Mata uang VOC


     Berakhirnya VOC

Kekuasaan VOC berakhir pada tahun 1799 setelah kongsi dagang tersebut mengalami kesulitan keuangan , kerugian dan kemunduran akibat beberapa faktor. Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan dibubarkannya VOC adalah : Banyaknya korupsi dikalangan pegawai VOC, Kurangnya daya beli rakyat Indonesia, Adanya persaingan dagang dengan EIC, Banyaknya perang yang harus didanai oleh VOC







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintahaan Sipil Jepang di Indonesia

Pengertian Sejarah

Pembentukan Organisasi Semi Militer dan Militer