Jalur Kedatangan Bangsa Eropa

Pada awal abad 16 Masehi, mulai lah bermunculan pelayaran-pelayaran untuk mencari pusat rempah-rempah di dunia Timur. Awal pelayaran di Eropa di mulai oleh dua negara besar pada saat itu yaitu Portugis dan Spanyol yang menganut keyakinan sama Kahtolik. Agar tidak terjadi perselisihan dan pertentang sesama penganut khatolik, maka Paus Alexander VI pada tahun 1492 memberikan usul agar Portugis dan Spanyol melakukan perjanjian tentang pembagian dua jalur pelayaran untuk portugis dan Spanyol. Pada tanggal 7 Juni 1492 Portugis dan Spanyol akhirnya melakukan perjanjian Thordesillas yang berisi tentang pembagian wilayah pelayaran antara kerajaan Spanyol dengan kerajaan Portugis. Dalam perjanjian ini menjelaskan bahwa kerajaan Spanyol memiliki memiliki wewenang berdagang dan berlayar ke arah barat dari Eropa, sedangkan untuk Portugis berlayar ke arah timur dari Eropa. Perjanjian ini diberlakukan pada tanggal 4 Juni 1494 sampai 13 Januari 1750. Sesuai dengan perjanjian tersebut pelaut bangsa Portugis mencari jalan berlayar ke arah timur dari Eropa menyusuri Benua Afrika untuk mencari rempah-rempah, untuk para pedagang Spanyol berlayar kearah barat yaitu daerah Eropa ke Benua Amerika.

Peta Perjanjian Thordesillas

1.    Pelayaran Spanyol

Rute Pelayaran Spanyol

Setelah perjanjian Thordesillas ( 1492 ), Christopher Columbus mengajukan permohonan bantuan kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella untuk berlayar mencari rempah-rempah di dunia timur. Permintaan Colombus dipenuhi oleh Raja dan Ratu Spanyol dengan memberikan tiga buah armada kapal Laut yaitu Pinta, Nina dan Maria berserta 88 Orang awak kapal. Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci antara tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang diberi nama Amerika.
Christopher Columbus
Rute Pelayatan Colombus
Kemudian Penjelajahan Spanyol diteruskan oleh Ferdinand Magelhaens. Berdasarkan pelayaran Colombus, Magelhaens menyatakan bahwa wilayah yang ditemukan oleh Colombus bukan lah pusat penghasil rempah-rempah dan dapat ditemukan dengan melalui ujung Benua Amerika bagian Selatan. Pada tahun 1519, Magelhaens atas nama Raja Spanyol mulai melakukan pelayaran menuju dunia timur penghasil rempah-rempah dengan didampingi oleh Kapten Sebastian D’el Cano. Rombongan Magelhaens berhasil sampai ke pantai timur Amerika Selatan, kemudian mereka melewati selat antara Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik yang diberi nama Selat Magelhaens. Pada tahun 1520, setelah menyeberangi samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama raja Spanyol, Philips II. Rombongan Magelhaens mendirikan batu peringatan dan mengklaim sebagai daerah kekuasaannya.Magelhaens juga menyebarkan agama Katolik dan berhasil menggaet raja Cebu. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur  (27 April 1521).
Ferdinand Magelhaens
Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina di pimpin oleh Sebastian del Cano, menuju kepulauan ke arah Selatan dari Filipina dan sampai di kepulauan Maluku pada tahun 1521. Namun pada saat itu di Maluku, telah dikuasai oleh Portugis yang tiba terlebih dulu pada tahun 1512.
Rute Pelayaran Ferdinand Magelhaens dan Sebastian Del Cano
Sebastian Del Cano

2.    Pelayaran Portugis


Rute Pelayaran Portugis
Setelah perjanjian Thordesillas ( 1492 ) pelaut-pelaut Portugis dibawah pimpinan Bartholomeus Diaz mulai mencoba melakukan pelayaran ke dunia Timur untuk mencari rempah-rempah. Diaz mulai melakukan pelayaran dari Portugis ke arah Selatan menyusuri Barat Afrika, tetapi  pelayaran ini hanya sampai ujung Afrika Selatan yaitu Tanjung Harapan ( 1496 ).  Hal ini disebabkan karena besarnya gelombang ombak di Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Diaz tidak berhasil melewatinya dan kembali ke Portugis
Bartholomeus Diaz
Peta Pelayaran Bartholomeus Diaz
Kegagalan Diaz untuk menemukan pusat rempah-rempah di dunia Timur tidak membuat surut pelaut Portugis, kemudian Raja Portugis yaitu Raja Manuel I mengirim ekspedisi pelayaran selanjutnya dibawah pimpinan Vasco Da Gama pada tahun 1498. Ekspedisi pelayaran ini berhasil melewati benua Afrika dan tiba di Kalkuta India pada tahun 1498.
Vasco Da Gam

Vasco Da Gama
Rute Pelayaran Vasco Da Gama
Di India para pelaut Portugis mendapat rempah-rempah dari para pedagang muslim yang memperoleh langsung dari Nusantara. Hal ini lah yang membuat para pelaut Portugis kurang puas dan ingin mendapatkan rempah-rempah langsung dari sumbernya yaitu di Nusantara. Maka pada tahun 1511, dari India Portugis mengirim ekspedisi dibawah pimpinan Alfonso D’Albuqerque. Dia mengikuti jalur para pedagang muslim hingga tiba pertama kali di Malaka pada tahun 1511 dan berhasil menduduki Malaka dari para pedagang Muslim. Dari Malaka Alfonso D’Albuqerque melanjutkan perjalanan ke daerah penghasil rempah-rempah yaitu Maluku, akhirnya tiba di pusat penghasil rempah-rempah yaitu wilayah Maluku ( Ternate ) pada tahun 1512. 

Alfonso D’Albuqerque
Rute Pelayaran Alfonso D’Albuqerque
Tetapi pada tahun 1521 atau sembilan ( 9 ) tahun setelah Portugis tiba di Maluku, tiba lah Spanyol di Maluku dibawah Pimpinan Sebastian D’El Cano. Hal ini mengakibatkan pertentangan dan perselisihan antara dua negara Khatolik  yang besar di Eropa, sehingga Paus Alexander VI memprakarasai kembali perjanjian antara Portugis dibawah pimpinan Raja Raja John III dan Spanyol dibawah pimpinan Raja Charles V pada tahun 1521 yang disebut dengan perjanjian Saragosa ( Zaragoza ),  perjanjian ini berisi tentang Bumi dibagi atas dua kekuasaan besar yaitu Portugis memperoleh wilayah dari Brazil ke arah Timur sampai ke kepulauan Maluku dan Spanyol memperolejh wilayah dari Mexico ke arah barat sampai Philipina.
Peta Perjanjian Zaragoza
                    3. Pelayaran Belanda
Rute PelayaranSelama abad ke 16 M, hampir satu abad bangsa Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah antara Nusantara dan Eropa dengan pusat perdagangan di wilayah Lisabon. Salah satu negara Eropa yang tergantung dengan rempah-rempah yang diperdagangkan di Lisabon yaitu Belanda. Sehingga ketika Belanda tidak diperkenankan lagi untuk membeli rempah-rempah di Lisabon karena berlangsung nya perang delapan puluh tahun ( 1568-1648 ) antara Belanda dan Spanyol  yang pada saat itu Portugis dan Spanyol bersekutu, yang mengakibatkan rempah-rempah di Belanda menjadi langka dan memunculkan ide untuk mencari jalan sendiri ke wilayah pusat penghasil rempah-rempah di dunia timur. Belanda melakukan pelayaran pertama dengan mengirim Van Nick yang melewati jalur Kutub Utara, tetapi pelayaran pertama Belanda mengalami kegagalan. Kemudian pada tahun 1595, pelayaran ddilanjutkan oleh Cornelis De Houtman melalui Samudra Atlantik. De Houtman Menyusuri pantai Barat Afrika sampai di Tanjung Harapan Afrika Selatan. Dari Tanjung Harapan mereka mengarungi Samudera Hindia  dan masuk ke Nusantara melalui Selat Sunda, De Houtman tidak melalui India dan Selat Malaka untuk menghindari dari Portugis.Satu Tahun kemudian De Houtman tiba di Banten, dan mereka tidak diterima dengan baik oleh Masyarakat Banten karena sikap dan Perilaku nya yang buruk. De Houtman memiliki rencana utuk melanjutkan pelayaran ke wilayah Maluku, tetapi gagal dan De Houtman memutuskan untuk kembali ke Belanda dengan membawa lada putih
Cornelis De Houtman
Rute Pelayaran Cornelis De Houtman
Ekspedisi penjelajahan Belanda berikutnya segera dipersiapkan untuk kembali menuju rute Kepulauan Nusantara. Rombongan kali ini dipimpin antara lain oleh van Heemskerck. Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Heemskerck dan anggotanya bersikap hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat Banten pun kembali menerima kedatangan orang-orang Belanda. Belanda mulai melakukan aktivitas perdagangan. Kapal-kapal bangsa mereka mulai berlayar ke timur dan singgah di Tuban. Dari Tuban penjelajahan pelayaran dilanjutkan ke rute timur menuju Maluku
van Heemskerck
Rute Pelayaran Belanda
Di bawah pimpinan Jacob van Neck, penjelajahan mereka sampai di Maluku pada tahun 1599. Kedatangan orang-orang Belanda ini juga diterima baik oleh rakyat Maluku. Kebetulan waktu itu Maluku sedang konflik dengan orang-orang Portugis. Pelayaran dan perdagangan orang-orang bangsa Belanda di Maluku ini mendapatkan keuntungan yang berlipat. Dengan demikian semakin banyak penjelajahan kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Maluku dan terbentuklah kongsi dagang milik Belanda yaitu VOC ( Veerenigde Oost Indische Compagnie ).
Jacob van Neck
Jalur Pelayaran Jacob van Neck
                   4. Pelayaran Inggris
Pelayaran Bangsa Inggris dalam rangka mencari rempah-rempah di dunia timur umumnya tertinggal dengan bangsa eropa lainnya (Spanyol, Portugis). Hal ini disebabkan karena Inggris memusatkan tujuan untuk menjelajahi daerah Amerika. Pelayaran bangsa Inggris dalam mencari rempah rempah dimulai oleh rombongan Sir Francis Drake pada tahun 1577. Drake bersama rombongannya bertolak dari Inggris menuju ke arah barat, berlayar menyusuri samudra atlantik. Drake menepi di Teluk San Julian, yang sekarang termasuk daerah Argentina. Rombongan Sir Francis Drake menuju ke arah selatan, memasuki selat Magellan di ujung Amerika Selatan.Pada tahun 1578, Drake bersama rombongannya memasuki Samudra Pasifik dan berlayar menuju ke arah utara. Ia singgah di Chili, Drake mendapat peta perjalanan ke Peru dari pelaut bangsa Spanyol. Drake dan rombongannya melanjutkan perjalanan dan sampai di Peru. Tahun 1579, Drake menyebrangi samudra pasifik hingga sampai di perairan Filipina. Dari Filipina, Drake melanjutkan  pelayaran memasuki perairan Indonesia. Ia berhasil berlabuh di Ternate, Maluku. Di Ternate, Drake mendapatkan rempah-rempah dalam jumlah yang besar. Setelah dirasa mendapatkan rempah-rempah, Drake dan rombongannya memutuskan untuk kembali ke Inggris.
Pada tahun 1591 satu ekspedisi yang terdiri dari tiga buah kapal bertolak dari Plymouth, Inggris dipimpin oleh James Lancaster, tujuannya adalah ke India Timur melalui Tanjung Harapan. Penjelajahan ini tidak begitu berhasil karena hanya satu kapal yang berhasil melanjutkan perjalanan yaitu kapal yang dipimpin oleh Lancaster. Di India, Lancaster mendirikan EIC (East Indian Company). Ia dibantu oleh Jhon Davis dalam mengurusi hal perdagangan di India. Lancaster mendapat perintah untuk melanjutkan pelayaran mencari sumber rempah-rempah yang lebih melimpah. Pada tahun 1602, Rombongan Lancaster dan maskapai dagang EIC tiba di Aceh, melalui selat malaka. Ia terus melanjutkan perjalanan hingga ke Banten. Lancaster merasa bingung mendapati bahwa Belanda menyikapi kedatangan bangsa Inggris sebagai lawan. Padahal di kawasan Eropa, Belanda dan Inggris merupakan sekutu. Di Banten, Lancaster juga mendirikan kantor dagang EIC. Ia sebagai pengurus di kantor dagang tersebut. Sir James Lancaster kembali ke negerinya, Inggris pada tahun 1603 dengan membawa kapal yang dipenuhi oleh lada. 
Jalur Pelayaran Inggris







































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintahaan Sipil Jepang di Indonesia

Pengertian Sejarah

Pembentukan Organisasi Semi Militer dan Militer