Pada permulaan abad
Pertengahan, orang-orang Eropa sudah mengenal hasil bumi dari dunia Timur, terutama rempah-rempah dari Indonesia.
Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan
perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus.
Hal ini mendorong orang-orang Eropa mencari jalan
sendiri ke dunia Timur untuk mendapatkan rempah-rempah yang
sangat mereka butuhkan. Pada awal abad 16 Masehi, mulai lah bermunculan
pelayaran-pelayaran untuk mencari pusat rempah-rempah di dunia Timur. Awal
pelayaran di Eropa di mulai oleh dua negara besar pada saat itu yaitu Portugis
dan Spanyol yang menganut keyakinan sama Kahtolik. Kedua negara pelopor
penjelajahan samudera, sering terlibat konflik, untuk menyelesaikan konflik
yang terjadi maka Paus Alexander VI mengusulkan untuk melaksanakan perjanjian
antara kedua negara yang disaksikan Paus Alexander VI. Pada tanggal 7 Juni 1492 Portugis dan Spanyol akhirnya melakukan perjanjian Thordesillas yang berisi
tentang pembagian wilayah pelayaran antara kerajaan Spanyol dengan
kerajaan Portugis. Dalam perjanjian ini menjelaskan bahwa kerajaan Spanyol
memiliki memiliki wewenang berdagang dan berlayar ke arah barat dari Eropa,
sedangkan untuk Portugis berlayar ke arah timur dari Eropa. Perjanjian ini
diberlakukan pada tanggal 4 Juni 1494 sampai 13 Januari 1750. Sesuai dengan
perjanjian tersebut pelaut bangsa Portugis mencari jalan berlayar ke arah timur
dari Eropa menyusuri Benua Afrika untuk mencari rempah-rempah, untuk para
pedagang Spanyol berlayar kearah barat yaitu daerah Eropa ke Benua Amerika. Tetapi pada tahun 1521 Kedua negara ini yaitu Portugis dan Spanyol bertemu di satu wilayah yang sama yaitu kepulauan Maluku, sehingga konflik yang dulu mulai reda kembali muncul lagi bahkan lebih besar karena kedua negara sama-sama mengklaim bahwa negara lain telah melakukan kecurangan. Sehingga Paus Alexander VI mengajukan untuk melakukan Perjanjian kembali yaitu perjanjian Zaragoza 1529 yang berisi membagi wilayah dunia di luar Eropa untuk Spanyol dan Portugis. Dari Meksiko ke arah barat hingga Kepulauan Filipina menjadi milik Spanyol. Sementara Portugis mendapatkan wilayah dari Brasil ke timur sampai Kepulauan Maluku.
Gambar Peta Pembagian Jalur Pelayaran (
Perjanjian Thordesillas )
Penjelajahan Spanyol
Gambar Jalur Penjelajahan Samudera Bangsa Spanyol
Christopher Columbus
mengajukan permohonan bantuan kepada Raja Ferdinand
dan Ratu Isabella untuk berlayar mencari rempah-rempah di dunia timur.
Permintaan Colombus dipenuhi oleh Raja dan Ratu Spanyol dengan memberikan tiga
buah armada kapal Laut yaitu Pinta, Nina dan Maria berserta 88 Orang awak
kapal. Pada tanggal
3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan
Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur.
Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah
Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia
merasa telah sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di
kawasan itu sebagai Indian.
Gambar Jalur Pelayaran Bartholomeus Dias
Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia
Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci antara
tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang
diberi nama Amerika.
Kemudian Penjelajahan
Spanyol diteruskan oleh Ferdinand Magelhaens. Berdasarkan pelayaran Colombus,
Magelhaens menyatakan bahwa wilayah yang ditemukan oleh Colombus bukan lah
pusat penghasil rempah-rempah dan dapat ditemukan dengan melalui ujung Benua
Amerika bagian Selatan. Pada tahun 1519, Magelhaens atas nama Raja Spanyol
mulai melakukan pelayaran menuju dunia timur penghasil rempah-rempah dengan
didampingi oleh Kapten Sebastian D’el Cano. Rombongan Magelhaens berhasil
sampai ke pantai timur Amerika Selatan, kemudian mereka melewati selat antara
Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik yang diberi nama Selat Magelhaens.
Gambar Jalur Penjelajahan Ferdinand Magellan di Selat Magellan
Pada tahun 1520, setelah menyeberangi
samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di
kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama
raja Spanyol, Philips II. Rombongan Magelhaens mendirikan
batu peringatan dan mengklaim sebagai daerah kekuasaannya.Magelhaens juga menyebarkan agama Katolik dan berhasil
menggaet raja Cebu. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521)
Gambar Jalur Penjelajahan Ferdinand Magelhaens
Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan
Filipina di pimpin oleh Sebastian del Cano,
menuju kepulauan ke arah Selatan dari Filipina dan sampai di kepulauan Maluku
pada tahun 1521. Namun pada saat itu di Maluku, telah dikuasai oleh Portugis
yang tiba terlebih dulu pada tahun 1512.
Gambar Jalur Penjelajahan Sebastian Del Cano
Komentar
Posting Komentar