Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Politik Etis

Gambar
Politik Etis  Sistem tanam paksa yang dijalankan oleh Belanda di Hindia Belanda yang bertujuan untuk mengisi kekosongan kas negara dilakukan dengan berbagai macam cara dan banyak sekali penyimpangan yang terjadi pada sistem tanam paksa, yang mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan dikalangan pribumi. Berita penyimpangan ini mengundang kecaman dan rekasi yang cukup keras dari golongan liberal  dan kamu humanis. Tokoh-tokoh dari kalangan liberal dan humanis yang memprotes antara lain :  1. Van Der Putte menulis buku yang berjudul Suiker Contarcten yang berisi tentang kekejaman yang diterima petani gula  terjadi akibat dari tanam paksa dan  j uga menceritakan yang lebih realistis dalam mewujudkan pembangunan di Hindia Belanda dan di Belanda, yakni memberikan kepada swasta untuk ikut di dalam pembangunan ekonomi.  2. Edward Dowes Dekker menulis novel realis yang berjudul Max Havellar yang berisi keritikan terhadap Bupati lokal yang menindas rakyat Kab Lebak, penindasan ini terj

Pemerintah Komisaris Jenderal Belanda

Gambar
Pemerintahaan   Komisaris Jenderal Belanda ( 1816-1942  )   Pemerintah Gubernur Jendral Van Der Capellen ( 1816-1826 )   Melalui Konvensi London ( 1815 ) yaitu perjanjian antara pemerintah Inggris dengan Pemerintah Belanda yng berisi pengembalian hak Belanda atas koloni-koloninya termasuk Nusantara. Setelah menerima penyerahaan dari pemerintah Inggris, diangkatlah Van Der Capellen sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda ( Indonesia ). Pemerintahaan Van Der Capellen menghadapi persoalan kebijakan politik ekonomi, seperti apakah kebijakan yang harus diterapkan di Hindia Belanda agar dapat mengisi kas negara Belanda yang kosong akibat sering dilakukanya perang baik di Hindia Belanda maupun di Belanda sendiri. maka terjadi perdebatan mengenai kebijakan politik ekonomi yang tepat diterapkan di Hindia Belanda ( Indonesia ). Perdebatan terjadi antara kubu liberal dan kubu konservatif, kubu liberal meyakini bahwa pihak swasta akan memberikan keuntungan yang besar kepada negara Induk,

Perluasan Kekuasaan Pemerintah Pendudukan Inggris (1811-1816)

Gambar
Setelah Herman Willem Deandels ditarik kembali ke Belanda oleh Raja Belanda yaitu Louis Bonaparte ( 1811 ), Jansens diangkat sebagai Gubernur Jenderal atas wilayah Hindia Belanda ( Indonesia ) dengan tidak mengetahui kebjikan apa saja yang dilakukan Denadels sehingga raja-raja Jawa sangat tidak menyukai Pemerintah Perancis-Belanda. Pada tanggal 11 Agustus 1811, pasukan Inggris dibawah pimpinan Gubernur Jendral EIC ( Kongsi dagang Inggris ) Lord Minto mendarat di di Batavia. Dalam waktu singkat, Gubernur Jendral Hindia Belanda Jansens terdesak hingga lari ke wilayah Tuntang di Semarang, sehingga pada akhirnya Pemerintah Perancis-Belanda menyerah kepada Inggris melalui Perjanjian ( Kapitulasi ) Tuntang  tahun 1811. Berikut isi kapitulasi Tuntang : Seluruh kekuatan militer pemerintah Perancis Belanda, wilayah Jawa dan Madua serta di luar Jawa harus diserahkan kepada Inggris, hutang pemerintah Peranics-Belanda tidak diakui Inggris . Sejak saat itu juga wilayah Hindia Belanda ( Indonesia )

Pemerintah Perancis-Belanda

Gambar
                     1.  Herman William Deandels Herman William Deandels memerintah di Indonesia mulai dari tahun 1808 -1811, sebagai kepala pemerintahaan kolonial Deandels banyak  melakukan pembaruan tetapi langkahnya itu banyak mengalami pertentangan. Pembaharuan yang dilakukan Deandels adalah : merombak sistem pemerintahaan feodal  dan menggantinya dengan sistem pemerintahaan Barat, Pulau Jawa dibagi kedalam sembilan prefektur, Batavia dijadikan sebagai pusat pemerintahaan dengan membentuk pengadilan kelilingdan pengadilan untuk orang pribumi tujuannya untuk memberantas korupsi dalam penyerahaan wajib,  menyederhanakan upacara-upacara keraton Yogyakarta dan Surakarta . Tugas utama Deandels dikirim ke Indonesia adalah mempertahankan pulau Jawa dari Serangan Inggris yang berpusat di India . Hal ini disebabkan karena Inggris merupakan musuh utama Perancis di Eropa dalam perang  koalisi. Untuk mendukung tugas utama nya itu, Deandels melakukan beberapa kebijakan, yaitu :M enambah jumla

Perluasan Pengaruh VOC

Gambar
Proses berdirinya VOC Bangsa Eropa lainnya yang datang ke pusat rempah-rempah adalah para pedagang atau pelaut Belanda. Kedatangan Belanda ke wilayah Maluku dilatarbelakangi karena ditutup nya kota Lisabon oleh Portugis, Belanda dilarang membeli rempah-rempah lagi dari Lisabon yang mengakibatkan rempah-rempah di Belanda menjadi langka. Sehingga Belanda berusaha mencari jalan sendiri kepusat rempah-rempah di dunia timur.   Cornelis De Houtman merupakan orang Belanda pertama yang memimpin pelayaran ke dunia timur. Tahun 1596, Armadanya tiba di pelabuhan Banten. Dia disana kurang diterima r masyarakat Banten karena sikap dan perilakunya yang merendahkan orang-orang Banten. Tahun 1598, Jacob Van Neck melakukan pelayaran kedua menuju pelabuhan Banten. Jacob Van Neck lebih bersikap baik dan dapat diterima oleh Masyarakat Banten, kemudian dia mleanjutkan pelayaran hingga tiba di Maluku, sehingga Jacob Van Neck menghasilkan keuntungan yang berlipat. Keuntungan yang diperoleh Jacob Van Neck ini

Perluasan Pengaruh Spanyol di Indoensia

Gambar
P ara penjelajah dari Bangsa Spanyol pertama kali datang ke Indonesia (nusantara), tepatnya di Maluku, pada 8 November 1521. Rombongan pertama penjelajah Spanyol yang tiba di Kepulauan Maluku dipimpin oleh Kapten Joan Sbastian El Cano, tujuan dari kedatangan Bangsa Spanyol adalah untuk mewujudkan semangat 3G, yaitu: Gold, yaitu mencari emas dan mencari kekayaan (dari perdagangan rempah). Glory, yaitu mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan (wilayah jajahan). Gospel, yaitu tugas suci menyebarkan agama Katolik. Namun, kedatangan Bangsa Spanyol di Maluku ditentang oleh Bangsa Portugis yang telah datang terlebih dahulu di kepulauan paling dicari orang-orang Eropa itu. Portugis menuding Spanyol melanggar Perjanjian Tordesillas. Alhasil, demi memenangkan persaingan dalam perdagangan rempah, orang-orang Spanyol mendekati Kesultanan Tidore, rival Kesultanan Ternate yang sebelumnya menjalin kerja sama dengan Portugis. Buntut dari koalisi-koalisi ini adalah permusuhan Ternate dan Tidore

Perluasan Pengaruh Bangsa Portugis di Indonesia

Gambar
Sejak berhasil menguasai Malaka tahun 1511 M, Portugis mengembangkan usaha untuk memperoleh rempah-rempah langsung dari Maluku. Portugis mengirim Alfonso De Albuquereu ke Maluku dengan cara mengikuti jalur pelayaran pedagang muslim, De Albuquerque tiba di Maluku pada tahun 1512 M dengan singgah dulu di Hitu dan Seram. Orang-orang Portugis diterima dengan sangat baik oleh Raja Hitu dan Seram, kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju Ternate, di Ternate pun Portugis diterima dengan baik oleh Raja Ternate. Sultan Ternate memperkenankan Portugis untuk mendirikan benteng di Ternate yaitu benteng Sao Paulo . Keberadaan benteng Portugis juga dimanfaatkan oleh Sultan Ternate untuk mengahadapi kerajaan lokal lainnya seperti Tidore. Kesepakatan pun terjadi antara Sultan Ternate dan Portugis, dimana Portugis memberikan dukungan militer kepada Ternate dalam menghadapi kerajaan lokal lainnya seperti Tidore, dan Portugis diberikan Hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate.   Monopoli pe

Kolonialisme dan Imperialisme

Gambar
Kolonialisme dan Imperialisme pada dasarnya mempunyai arti dan kepentingan yang berbeda, namun dalam perkembangangnya sering diartikan sama yaitu penjajahan Kolonialisme Kolonialisme berasal dari kata Koloni ,   koloni   menurut bahasa latin artinya tanah pemukiman . Upaya yang dilakukan negara-negara penguasa dalam rangka menguasai suatu daerah/wilayah untuk mendapatkan sumber daya disebut kolonialisme. Menurut catatan Sejarah,sistem koloni ada sejak jaman Yunani kuno yaitu ketika para petani Yunani menduduki daerah baru yang lebih subur dan mereka masih tetap berhubungan dengan negeri asalnya ( Mother Land ).  Kolonialisme umumnya dilakukan oleh negara-negara yang memiliki kekuatan militer yang kuat . Contohnya seperti Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris . Negara-negara tersebut berhasil menguasai negara-negara lainnya termasuk Indonesia. Koloni terdiri dari berbagai macam bentuk, diantaranya Koloni penduduk: penduduk negara asal menduduki sebagian wilayah baru bahkan mendesa

Jalur Kedatangan Bangsa Eropa

Gambar
P ada awal abad 16 Masehi, mulai lah bermunculan pelayaran-pelayaran untuk mencari pusat rempah-rempah di dunia Timur. Awal pelayaran di Eropa di mulai oleh dua negara besar pada saat itu yaitu Portugis dan Spanyol yang menganut keyakinan sama Kahtolik. Agar tidak terjadi perselisihan dan pertentang sesama penganut khatolik, maka Paus Alexander VI pada tahun 1492 memberikan usul agar Portugis dan Spanyol melakukan perjanjian tentang pembagian dua jalur pelayaran untuk portugis dan Spanyol. Pada tanggal 7 Juni 1492 Portugis dan Spanyol akhirnya melakukan perjanjian Thordesillas yang berisi tentang pembagian wilayah pelayaran antara kerajaan Spanyol dengan kerajaan Portugis. Dalam perjanjian ini menjelaskan bahwa kerajaan Spanyol memiliki memiliki wewenang berdagang dan berlayar ke arah barat dari Eropa, sedangkan untuk Portugis berlayar ke arah timur dari Eropa. Perjanjian ini diberlakukan pada tanggal 4 Juni 1494 sampai 13 Januari 1750. Sesuai dengan perjanjian tersebut pelaut bangsa