Teori Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha
Sejak berubahnya jalur perdagangan India-China dari Jalur darat ( Jalur Sutra ) menjadi jalur laut pada awal abad ke V Masehi ), maka semakin intensifnya hubungan perdagangan segitiga : India-Nusantara-China.
- Masyarakat Nusantara berperan pasif
Maksudnya adalah masyarakat Nusantara mempelajari agama Hindu melalui masyarakat India dan China yang datang ke Nusantara.
- Masyarakat Nusantara berperan aktif
Masyarakat Nusantara belajar langsung ke India dan China untuk mempelajari agama tersebut secara mendalam kemudian kembali ke Nusantara sebagai penyebar agama tersebut.
Dari 2 cara tersebut , muncul 5 teori tentang masuknya agama Hindu. 3 untuk yang berperan pasif dan 2 untuk yang berperan aktif. Berikut ini adalah teori-teorinya:
Pasif
Teori Brahmana :
penyebaran agama Hindu disebarkan oleh kaum pemuka agama karena dalam ajaran Hindu, hanya kaum Brahmana sajalah yang boleh mempelajari kita weda yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Sedangkan prasasti yang ditemukan di Nusantara hampir semuanya mengguanakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Teori ini dikemukan oleh Van Leur.
Teori Waisya :
penyebaran agama Hindu ke Nusantara dibawah oleh para pedagang yang datang dan kemudian menetap sementara menunggu angin muson barat berlalui di salah satu wilayah yang terakhir mereka datangi di Nusantara. Bahkan banyak dari pedagang itu yang menikah dengan wanita setempat. Teori ini dikemukakan oleh N.J Krom
Teori Ksatria :
penyebaran agama Hindu dibawa oleh golongan raja dan gol bangsawan yang kalah dalam perebutan takhta kemudian melarikan diri ke wilayah Nusantara lalu mendirikan kerajaan-kerajaan dan menyebarkan keyakinan mereka. Teori ini dikemukakan oleh Teer Har.
Aktif
Teori Arus Balik :
menyatakan bahwa masuknya agama Hindu ke Nusantara karena sikap aktif dari orang-orang Nusantara sendiri yang sengaja belajar ke India kemudian kembali untuk menyebarkan agama Hindu di wilayahnya. Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch.
Teori Sudra :
Para budak dari India dan China datang ke Nusantara karena dibawa oleh pemiliknya atau karena mencari kehidupan yang lebih baik. Pada saat mereka menetap di Nusantara, mereka berasimilasi dan berakulturasi dengan penduduk sekitar. Hal tersebut membawa perubahan pada penduduk yang pada awalnya memeluk Animisme dan Dinamisme, berganti memeluk agama Hindu atau Buddha. Teori ini dikemukakan oleh van Faber.
Dari teori-teori yang ada, maka teori Brahmana lah yang paling kuat. Alasannya adalah : agama Hindu bukanlah agama yang demokratis, sehingga hanya golongan Brahmana saja lah yang berhak dan mampu menyiarkan agama Hindu.
Penyebaran Agama Budha di Nusantara
Penyiaraan agama Budha di Nusantara lebih awal dari agama Hindu. Dalam penyebarannya agama Budha mengenal adanya misi penyiaran agama yang disebut Dharmadhuta. Tersiarnya agama Budha di Nusantara, diperkirakan sejak abad ke 2 Masehi, dibuktikan dengan penemuan arca Budha dari perunggu di Jember, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Arca-arca itu berlanggam Amarawatui berasal dari India Selatan abad ke 2-5 Masehi , Namun belum diketahui siapa pembawannya dari India Selatan ke Nusantara. Di samping itu ditemukan juga arca Budha dari batu di Palembang.
Arca Budha dari Perunggu |
Komentar
Posting Komentar