Faktor Pendorong Lahirnya Pergerakan Nasional
Ada beberapa faktor yang memicu gerakan nasional di Indonesia, yaitu faktor internal dari dalam dan faktor eksternal dari luar
Faktor Internal
Kondisi Sosial, politik, dan ekonomi yang parah akibat penjajahan
Faktor Internal
Kondisi Sosial, politik, dan ekonomi yang parah akibat penjajahan
Penindasan, kekejaman, ekspolitasi, dan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap bangsa Indonesia telah menimbulkan kebencian dan ketidakpuasan rakyat, yang kemudian memicu perlawanan terhadap penjajah.
Munculnya Kaum Terpelajar
Golongan elite bangsa Indonesia seperti Soekarno, Moh Hatta, dll merupakan hasil dari pendidikan Belanda. Mereka mengenyam pendidikan modern, dimana berkesempatan mempelajari berbagai macam hal termasuk ide-ide pencerahan. Diilhami pengetahuan yang luas dan pengalaman penderitaan sesama anak bangsa, para tokoh bangsa ini mempelopori lahirnya organisasi-organisasi pergerakan dengan tujuan yang sama, yaitu Indonesia yang merdeka.
Tumbuhnya kenangan akan kejayaan bangsa pada masa lampau
Di kalangan elite bangsa Indonesia pada masa pergerakan, muncul kesadaran bahawa pada masa lampau Indonesia pernah mengalami kejayaan, terutama pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Hal ini membangkitkan perasaan harga diri dan kepercayaan bahwa bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang besar dengan kekuatan sendiri.
Faktor Eksternal
Kesuksesan pergerakan nasional di negara-negara Asia-Afrika ( Tiongkok, India, Filipina, Turki dan Mesir ) membangkitkan semangat untuk meraih kemerdekaan sendiri.
Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1904-1905 menyadarkan bahwa bangsa Barat sama seperti bangsa di Asia-Afrika lainya dapat dikalahkan.
Masuk dan Berkembangnya paham-paham baru dari Eropa dan Amerika seperti liberalisme, demokrasi,dan nasionalisme dapat membangkitkan motivasi golongan terpelajar untuk berjuang membebaskan diri dari belenggu penjajah.
Berkembangnya Identitas Kebangsaan Indonesia
Identitas nasional adalah ciri khusus suatu masyarakat yang menjadikannya berbeda dari bangsa lain. Tiap-tiap suku memiliki ciri yang berbeda, tetapi juga memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan ini lah yang menjadi landasan identitas nasional yang membedakan dengan penjajah atau bangsa lain. Kesamaan ini adalah 'Indonesia". Istilah Indonesia pertama kali dipakai dan diperkenalkan oleh J.R Logan. Logan menggambar sebuah peta kepulauan Melayu, ia mengusulkan agar kawasan kepulauan Melayu ini diberi nama Indonesia. Nama Indonesia semakin populer ketika Ki Hajar Dewantara pada tahun 1913 mendirikan biro pers di Belanda yang diberi nama Indonesisch Pers Bureau. Puncak kebulatan tekad masyarakat Indonesia untuk menetapkan Indonesia sebagai identitas nasional adalah pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai etnis dan golongan berkumpul dan mengeluarkan sumpah untuk bersatu yang disebut dengan Sumpah Pemuda.
Berkembangnya Identitas Kebangsaan Indonesia
Identitas nasional adalah ciri khusus suatu masyarakat yang menjadikannya berbeda dari bangsa lain. Tiap-tiap suku memiliki ciri yang berbeda, tetapi juga memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan ini lah yang menjadi landasan identitas nasional yang membedakan dengan penjajah atau bangsa lain. Kesamaan ini adalah 'Indonesia". Istilah Indonesia pertama kali dipakai dan diperkenalkan oleh J.R Logan. Logan menggambar sebuah peta kepulauan Melayu, ia mengusulkan agar kawasan kepulauan Melayu ini diberi nama Indonesia. Nama Indonesia semakin populer ketika Ki Hajar Dewantara pada tahun 1913 mendirikan biro pers di Belanda yang diberi nama Indonesisch Pers Bureau. Puncak kebulatan tekad masyarakat Indonesia untuk menetapkan Indonesia sebagai identitas nasional adalah pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai etnis dan golongan berkumpul dan mengeluarkan sumpah untuk bersatu yang disebut dengan Sumpah Pemuda.
Komentar
Posting Komentar