Asal Usul Bumi X
Kehidupan Nusantara pada
Masa Pra Aksara
I. Asal
Usul Bumi
Para ilmuan meyakini bahwa awal mula terbentuknya alam semesta ( termasuk
bumi ) terjadi karena adanya Ledakan Dasyat atau Dentuman Besar sekitar
13,7 Miliar juta tahun lalu. Ledakan tunggal ini melontarkan materi dalam
jumlah sangat besar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian
mengisi alam semesta dalam bentuk bintang, planet, debu kosmis, meteor, dan
partikel lainnya dialam semesta ini membentuk tata surya. Sebagai hasil dari
lontaran dahsyat ini, bumi awalnya berbentuk gumpalan gas yang panas dan terus
menerus berputar. Semakin lama semakin dingin dan akhirnya berbentuk seperti
bola padat. Proses ini telah berjalan cukup panjang ( berevolusi ), kurang
lebih 2,5 miliar tahun, hingga mencapai keadaan seperti sekarang. Teori ledakan
ini disebut dengan Teori Big Bang dimana dulunya alam semesta
merupakan massa besar dan kemudian terpisah oleh sebuah ledakan besar. Akibat
dari teori ini, semestinya galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi. Dan hal
ini dapat dibuktikan oleh Teori dari Edwin Hubble pada tahun 1925
melalui pengamatannya bahwa semua galaksi bergerak saling menjauhi satu
sama lain. Jauh sebelum teori Big Bang dikemukakan oleh para ahli,
Alquran sudah membahas tentang awal penciptaan alam semesta pada Surat Al
Anbiya’ ayat 30
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ
شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya " Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
Dalam surat Al Anbiya ayat 30 tersebut
dijelaskan bahwa langit dan bumi dahulunya bersatu kemudian. Keduanya lalu
terpisah (fataqa) satu sama lain. Segala sesuatu,
termasuk langit dan bumi yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung
dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan bersatu ini.
Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan
materi-materi yang dikandungnya terpisah, dan dalam rangkaian peristiwa
tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Lalu ada kalimat “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup”. Kita mengetahui bahwa segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan
bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air
adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada
kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Alquran.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan
ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain.
Proses Teori Big Bang
Komentar
Posting Komentar