Asal – Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Bila kita lihat ke belakang mengenai asal muasal keberadaan nenek moyang bangsa Indonesia, maka kita akan mendapatkan berbagai gambaran yang sangat beragam. Sebagian besar teori yang menjelaskan tentang keberadaan kebudayaan prasejarah bangsa indonesia yang datang dari Barat telah menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa kita berasal dari daratan Asia (Bangsa Yunan atau Indocina). Mereka diduga datang dalam dua gelombang migrasi yang sangat besar. Mereka diperkirakan sampai di nusantara pada sekitar 5000 SM dan tahun 2000 SM bahkan 70.000 SM. Mereka datang dengan cara menyeberang Kepulauan Samudera Hindia dan menyebar dari Madagaskar ke Filipina dan Melanesia yang akhirnya menyatu dengan penduduk asli setempat. Kemudian mereka disebut dengan nama nenek moyang bangsa Indonesia. Banyak sekali Pendapat yang muncul dan membicarakan masalah asal usul nenek moyang bangsa indonesia. Argumen-argumen yang dikemukakan oleh para ahli sejarah, juga telah disertai dengan pembenaran dari dugaannya masing-masing. Di antara banyaknya pendapat tersebut , terdapat empat teori yang akan kita bahas yaitu Teori Out Of Yunan yang dikemukakan oleh Heine Geldern dan Teori Nusantara yang dikemukakan oleh Prof Muhammad Yamin, Teori Out Of Taiwan oleh Harry Truman Simanjuntak, dan Teori Afrika oleh Max Ingman
ü Teori Out Of Yunan
TEORI OUT OF AFRICA
Setelah sampai di Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan yang lain melanjutkan perjalanan menuju Semenanjung Arab menuju ke India, Asia Timur, Indonesia dan bahkan ke Barat Daya Australia menggunakan teknologi rakit dan perahu sederhana yang dikembangkan oleh manusia purba, dengan ditemukannya fosil laki – laki di Lake Mungo. Para ahli menggolongkan ras awal ini dengan nama Austalomelanesoid. Jejak paling kuat untuk membuktikan Teori Out of Afrika sampai ke Australia ini adalah dengan menggunakan jejak genetika.
Teori Out Of Africa diragukan kebenaranya sejak ditemukannya fosil Homo neanderthalensis di gua-gua Spanyol pada tahun 1042. Jenis manusia purba ini diperkirakan menyebar ke wilayah Eurasia sejak 200.000 tahun yang lalu, artinya sezaman dengan penyebaran manusia Afrika.
ü Teori Nusantara
Moh. Yamin merupakan salah seorang
sejawaran yang menyatakan bahwa asal bangsa Indonesia berasal dari bangsa
Indonesia sendiri. Sehingga ia menentang semua pendapat yang telah dikemukakan
oleh para ahli seperti Heine Geldern. Moh. Yamin menyakini bahwa bangsa-bangsa lain di wilayah
Asia merupakan bangsa yang berasal dari Indonesia. Pendapat yang dikemukakan
oleh MohYamin ini didukung oleh teori
Blood Und Bredem Unchiro yang artinya adalah tanah bangsa Indonesia adalah
berasal dari Indonesia sendiri. Selain itu, Moh Yamin juga menyatakan bahwa
fosil dan artefak yang diketemukan di Indonesia lebih banyak bila dibandingkan
dengan daerah-daerah lainnya di seluruh Asia. Contohnya saja dengan adanya
penemuan manusia purba jenis Homo Soloensis serta Homo Wajakensis. Dalam teori
Nusantara dinyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah Indonesia
bukan berasal dari luar, melainkan dari wilayah Indonesia itu sendiri.
Mengikuti sudut pandang Multiregional Evolution Model,
teori nusantara menyatakan bahwa manusia purba menjadi nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Pendukung teori Nusantara
adalah Mohammad Yamin, J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana dan Gorys Keraf. Berikut adalah argumen yang melandasi
teori Nusantara.
1. Bangsa
Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban tidak mungkin dapat
dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
2. Bahasa
Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun persamaan
tersebut hanyalah suatu kebetulan saja.
3.Adanya
kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo soloensis dan Homo
Wajakensis.
4. Adanya
perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan
bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia Tengah.
Berdasarkan hasil penelitian Gregorius Keraf (Gorys Keraf) mengenai bahasa-bahasa Nusantara sebagai mana dipaparkan dalam bukunya yang berjudul Linguistik Bandingan Historia (1984) membuahkan teori baru mengenai asal usul bahasa dan bangsa Indonesia. Menurut teori keraf, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri bukan dari mana-mana, bukan pulau dari Asia Tenggara Daratan atau dari Semenanjung Malaka. Teori Keraf ini didasarkan pada tiga landasan tinjau sebagai berikut.: Situasi geografis masa lampau, Pertumbuhan dan penyebaran umat manusia, Teori migrasi bahasa dan leksikostatistik.
Teori Out of Taiwan
Teori Out of Taiwan menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Kepulauan Famosa atau Taiwan. Teori yang didukung oleh pakar Harry Truman Simanjuntak didasari sejumlah argumentasi. Pertama, menurut teori ini, tidak adanya pola genetika yang sama antara kromosom manusia Indonesia dengan manusia yang berada di Yunan. Lalu, masih menurut teori ini, bahasa yang digunakan dan berkembang di wilayah Nusantara adalah bahasa yang merupakan rumpun Austronesia. Rumpun Austronesia ini digunakan oleh leluhur bangsa Indonesia yang menetap di Pulau Formosa. Mereka diperkirakan datang dari Taiwan melalui Filipina sekitar tahun 4.500-3.000 SM. Kemudian sekitar tahun 3.500-2.000 SM, mereka melakukan migrasi ke Indonesia melalui Sulawesi dan menyebar ke berbagai pelosok nusantara. Menurut Para Ahli Dari Sulawesi, alur persebaran terpecah menjadi dua alur. Alur barat, yaitu ke Kalimantan terus ke Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan alur timur bermula dari Sulawesi ke Indonesia bagian timur. selain budaya maritim, budaya lain yang dibawa nenek mmoyang bangsa Indonesia dari Taiwan, di antaranya bercocok tanam .
Komentar
Posting Komentar