Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Konsep Berfikir Sinkronik

Gambar
 Konsep Berfikir Sinkronik Berdasarkan e-Modul Sejarah Indonesia Kelas X: Konsep Berpikir Kronologis, Diakronik, Sinkronik, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah, kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu "syn" yang berarti dengan dan "chronoss" yang berarti waktu Dengan begitu, cara berpikir sinkronik hanya akan menganalisis sesuatu pada kondisi tertentu dan lebih menekankan pada struktur. Tujuan cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah adalah untuk mengkaji pola-pola, gejala-gejala, dan karakter sebuah peristiwa dalam masa tertentu. Cara berpikir ini memang biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Ciri-ciri dari cara berpikir sinkronik adalah: 1. Mempelajari peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu. 2. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter. 3. Bersifat horizontal. 4. Tidak memiliki konsep perbandingan. 5. Jangkauan kajian lebih sempit. 6. Memiliki kajian yang sangat sistematis. 7. Kajian bersifat serius dan mendalam

Konsep Berfikir Diakronik

Gambar
      Konsep Berpikir Diakronik Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu  Dia  dan  Chronos .  Dia  mempunyai   arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan  chronoss  berarti waktu. Jadi, diakronik berarti  sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam dalam batasan waktu . Jika dikaitkan dengan sejarah, sesuatu yang melintas, melalui, atau melampaui tersebut adalah  peristiwa atau kejadian . Konsep berpikir diakronik lebih bersifat prosedual yait u sejarah yang menggambarkan kejadian sebagai suatu proses, dan perkembangan sepanjang waktu yang memanjang dalam waktu. Perhatikan contoh peristiwa sejarah dibawah ini ! Ø    Masa pemerintahaan Hayam Wuruk berlangsung antara tahun 1350 – 1389 M Ø    Perang Diponegoro berlangsung antara tahun 1825 – 1830 Ø    Penjajahan Jepang di Indonesia berlangsung antara tahun 1942 – 1945 Ø    Belanda menyerah di Kalijati Subang jawabarat pada tanggak 8 Maret 1942 Konsep Berpikir Kronologi dan Periodisasi a.      Kron

Konsep Perubahan dan Keberlanjutan dalam Sejarah

Gambar
     Menurut Kuntowijaya, konsep waktu dalam Sejarah mencakup empat hal, yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan Perubaha      Perkembangan      Sejarah melihat dan mencatat peristiwa yang menunjukan terjadinya perubahan dalam masyarakat dari satu bentuk ke bentuk lain yang lebih kompleks. Salah satu contoh dari perkembangan terlihat dari penggunaan Kapak pada masa Pra aksara.       Kesinambungan      adalah suatu kondisi yang terkadang tidak melahirkan kondisi baru, tetapi tetap diwariskan atau diteruskan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat. contoh seperti pergantian raja dalam kerajaan Islam dari awal sampai sekarang masih berdasarkan garis keturunan     Pengulangan       adalah fenomena yang pernah terjadi sebelumnya terulang kembali pada masa sesudahnya atau masa sekarang, jadi pengulangan bukan berarti peristiwanya yang berulang tetapu fenomenanya atau polanya     Perubahan      adala ketika masyarakat membentuk praktik yang baru dan berbeda sama sekali dengan pr

Unsur-Unsur Sejarah

Gambar
  Konsep Manusia, Ruang dan Waktu dalam Sejarah a.      Konsep Waktu Pada hakikatnya, sejarah berkaitan dengan konsep waktu ( time ), dimana proses kelangsungan atau perjalanan waktu adalah berkesinambungan ( continuity ) dengan perubahan yang terjadi didalam peristiwa yang dialami manusia. Pandangan waktu dalam sejarah adalah waktu lampau yang terus berkesinambungan, konsep waktu dalam Sejarah sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu.  Waktu dalam sejarah merupakan konsep dasar sejarah dimana berlangsung kegiatan manusia, waktu akan menjadi batasan dari setiap peristiwa yang telah terjadi, perjalanan hidup manusia. Konsep waktu dalam sejarah meliputi dua hal, yaitu : Ø   Proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu Ø   Kesatuan kelangsungan waktu, yaitu waktu masa lampau, sekarang, dan yang akan datang b.      Konsep Ruang Konsep ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu. Manusia adalah pelaku dalam p